Tanpa perencanaan dan tanpa perhitungan pula disusunlah slip-slip undangan manten tersebut.
Jadilah sebuah bangunan menjulang tinggi setinggi tubuh manusia "homo sapien soloensis". Bangunan ini kemudian diberi nama "Candi Prambanan" oleh orang yang melihatnya, bukan diberi nama oleh pendirinya. Diberi nama Candi Prambanan karena bentuknya mirip dengan Candi Prambanan yang ada di Yogyakarta.
Sekarang candi tersebut sudah hilang karena diambil oleh pemesannya, Mas Yudha Manteb. Oleh Mas Yudha, undangan-undangan tersebut dibagi-bagikan ke orang banyak. Konon kabarnya candi tersebut sengaja dirobohkan oleh pendirinya sendiri, Rohmat Nugoho atas titah dari CV. Grafika Media Enterprise atau yang terkenal alias Gradient karena Gradient diberi sesuatu, yaitu "uang pelunasan".
Kisah nyata modifikasi ini ditulis oleh "Mas Rahmat Agung Wicaksono".